Sekolah Paud Terbanyak DI Provinsi Indonesia

Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),  provinsi  terbanyak menyatakan dari 33 juta anak usia dini yang ada di Indonesia  sebanyak  5,36 juta anak yang baru mendapatkan layanan PAUD.

    Padahal, berdasarkan  survei  anak-anak yang mendapat layanan PAUD, terbukti menunjukkan perkembangan kognitif, dan sosio-emosional yang lebih baik dibanding anak yang tidak mendapat layanan tersebut.  "Ini menunjukkan bahwa keberadaan pendidikan PAUD sangat penting bagi anak-anak khususnya usia 0 sampai 6 tahun," katanya.

      Ia menambahkan, sesuai target "Sustainable Development Goals" (SDGs) tentang pendidikan berkualitas 2030, PAUD memang perlu diadakan. Apalagi, katanya, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara perkembangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan dalam kehidupan selanjutnya.
    "Jika ditarik kebelakang menurut ilmu kedokteran pembentukan karakter anak bisa dimulai sejak dalam kandungan, dan saat ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat," katanya. 
      Ia juga mengatakan  sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 84 Thn. 2014 Pasal 2, PAUD dapat didirikan oleh pemkab/pemkot, pemerintah desa, perseorangan, maupun kelompok orang.  Saat ini, ujar Syaifullah Yusuf,  lembaga PAUD, mayoritas dikelola oleh swasta sedangkan hanya sebagian ekcil merupakan PAUD negeri.
     Oleh karena itu ia berharap, meskipun jumlah guru PAUD swasta lebih banyak daripada yang negeri namun ke depan juga bisa mendapat tunjangan dari pemerintah. Pemberian tunjangan tersebut nantinya berdasarkan sertifikat yang dimiliki.

      Menurutnya, hal ini dimungkinkan karena telah diterapkan pada lembaga pendidikan lainnya.  "Saya punya harapan guru-guru PAUD swasta  yang bukan PNS bisa mendapat tunjangan dari pemerintah melalui sertifikat yang mereka miliki," ucapnya.
      Lebih lanjut disampaikan, peningkatkan pengetahuan dan pelatihan bagi guru-guru PAUD harus terus dilakukan. Hal ini penting dilakukan karena kualitas guru menentukan 50 persen keberhasilan proses belajar mengajar, baru metode dan sarana-prasarananya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »